Senin, 16 Januari 2023

BEST PRACTICE LK 3.1 PPG DALJAB ANGKATAN TAHUN 2022

Menyusun Best Practice Materi Unsur-Unsur Pembangun Puisi Kelas X

oleh Emi Ulfa, S. Pd. 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Best Practice

Pembelajaran Analisis Unsur-Unsur Pembangun Puisi  dengan Model Problem Based Learning

Kelas X di SMAS Plus Tauhidul Afkar




Lokasi  

SMAS Plus Tauhidul Afkar

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran materi menganalisis unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur bathin puisi)

Penulis : Emi Ulfa, S.Pd.

Tanggal : 05 Januari 2023 (PPL Aksi 2)

Situasi:

A.    Kondisi/Latar Belakang Masalah

1.    Peserta didik kelas X SMAS Plus Tauhidul Afkar belum mampu menganalisis unsur pembangun puisi. Hal ini tampak pada kemampuan dasar peserta didik dalam pemahaman menganalisis unsur pembangun puisi masih rendah.

2.    Semangat peserta didik dalam pembelajaran puisi masih rendah.

3.    Metode dan model yang diberikan guru kurang tepat

 

B.    Praktik Ini Dianggap Perlu Dibagikan

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena :

1.     Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru untuk dapat mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar peserta didik merasa tidak bosan.

2.     Sebagian besar guru lain mengalami permasalahan yang sama dalam pemberian materi unsur-unsur  pembangun puisi.

3.     Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru lain dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

4.     Kegiatan praktik ini sudah melaksanakan pembelajaran berbasis TPACK

 

C.    Peran dan Tanggung Jawab

Saya berperan sebagai guru sekaligus peneliti yang mempunyai tanggung jawab dengan cara terus menggali ilmu-ilmu baru untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran.

Ilmu-ilmu baru yang penulis peroleh dari PPG menjadikan pribadi  lebih percaya diri dalam mengajar dan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik.  Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, saya berperan sebagai guru harus bisa mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur-unsur pembangun pada puisi karya Faiz Siloinyanan yang berjudul “Ibunda” berbentuk digital dengan menggunakan model Problem Based Learning  yang diintegrasikan dengan model mind mapping. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama, yaitu menganalisis unsur-unsur pembangun pada puisi.

Tantangan :


A.    Tantangan untuk Mencapai Tujuan

Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, tantangan yang saya hadapi diantaranya :

1.     Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah konsep, media dan persiapan lainnya..

2.     Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaan aksi.

3.     Peserta didik masih ada yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena didominasi oleh peserta didik yang lebih pandai dalam menyelesaikan diskusi kelompok.

4.     Peserta didik  masih ada yang belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalahnya di depan kelas.

5.     Terdapat anggapan dari peserta didik dalam menganalisis unsur-unsur pembangun puisi itu sulit sehingga membuat peserta didik  kurang bersemangat dalam menerima pelajaran.

 

B.    Yang Terlibat dalam Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan

1.     Dosen dan Guru Pamong

Dosen pembimbing yaitu Ibu Novi Tabelessy, M.Pd. dan guru pamong Ibu Rachel Kaihatu, M.Pd. yang sangat berperan penting dalam pelaksanaan praktik pembelajaran yang saya lakukan, karena dengan bimbingan dan arahan yang luar biasa sehingga semua dapat terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan.

2.     Kepala Sekolah

Kepala SMAS Plus Tauhidul Afkar Bapak Irfan Ilmi, S.Pd.I, Lc. juga sangat berperan penting dalam pelaksanaan praktik pembelajaran yang saya lakukan karena sudah memberikan izin dan mendukung sepenuhnya kepada saya untuk mengikuti PPG dan pada saat saya PPL memberikan izin untuk menggunakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan.

3.     Guru/ Rekan Sejawat

Guru/ rekan sejawat sangat berperan penting dalam proses kelancaran kegiatan praktik ini, dengan memberikan berbagai saran dan dukungan.

4.     Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha berperan penting dalam kegiatan praktik saya mulai dari pengumpulan alat-alat media penunjang pembelajaran sampai pada proses perekaman pembelajaran.

5.     Peserta didik kelas X1

Peserta didik kels X1 sangat berperan penting dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini. Karena, peserta didik terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas dan merupakan sasaran dalam mengatasi permasalahan.

Aksi :


Untuk mengatasi tantangan di atas, saya melakukan tindakan sebagai berikut :

1.     Saya melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan fasilitas sekolah untuk mencetak LKPD, meminjam projector untuk menayangkan media salindia dan video yang dipersiapkan, serta memeberi arahan kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan aksi.

2.     Pada kegiatan pendahuluan, pendidik memberikan gambar/video motivasi menggunakan aplikasi canva dikolaborasikan dengan X-recorder yang didesain sendiri  dan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk memancing semangat dan rasa penasaran peserta didik dalam mempelajari puisi.

3.      Saya melakukan tes awal dengan menggunakan googleform pemberian butir pertanyaan dasar untuk mengetahui pemahaman peserta didik.

4.     Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok agar lebih menghemat waktu dalam penuangan peta pikiran pada LKPD.

 

Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam mengatasi permasalahan ialah dengan melaksanakan aksi praktik baik ini menggunakan model Problem Based Learning, berikut :

 

Orientasi peserta didik pada masalah

 

1)     Peserta didik mengamati tayangan video pembacaan puisi “Ibunda” karya Faiz Siloinyanan. Video tersebut didesain oleh saya sendiri agar peserta didik termotivasi  juga dapat merancang karya sendiri.

 

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

 

2)     Peserta didik bertanya jawab mengenai video yang ditayangkan.

 

3)     Peserta didik memahami materi unsur pembangun puisi pada tayangan salindia.

 

4)     Peserta didik duduk berkelompok, dengan proses pembentukan diferensiasi yang diperoleh dari hasil pretest di awal pembelajaran.

 

5)     Peserta didik menerima LKPD

 

6)     Setiap kelompok mendiskusikan materi-materi yang telah ditugaskan.

 

7)     Peserta didik dapat mencari ininformasi melalui gawai atau sumber lainnya untuk memecahkan masalah.

 

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

 

8)     Peserta didik melakukan analisis dan berdiskusi mengenai unsur-unsur pembangun pada puisi.

 

9)     Peserta didik membagi tugas dalam kelompoknya untuk merancang bentuk mind mapping yang akan mereka tuangkan pada LKPD.

 

10)  Peserta didik saling melakukan pembuktian mengenai materi yang mereka dapatkan yang telah dituangkan dalam mind mapping didampingi oleh guru.

 

Mengomunikasikan dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

 

11)  Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah pada puisi “Ibunda” dengan bentuk mind mapping yang sudah didiskusikan secara berkelompok

.

12)  Kelompok lainnya bertanya, menanggapi dan mengevaluasi hasil dari analisis unsur pembangun puisi yang telah berbentuk mind mapping tersebut.


Peserta didik dan guru menyimpulkan dan memberi penguatan berupa evaluasi selama proses pembelajaran.

 

Berkaitan dengan bahan ajar dan media ajar

 

Guru menggunakan bahan ajar handout per pertemuan, tampilan powerpoint,  juga LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik  dengan arahan penyajian hasil karya menggunakan bentuk mind mapping. Selain itu, pendidik juga menggunakan video pembelajaran yang ditampilkan melalui proyektor , dengan aplikasi microblog/ platform singkat secara konkrit berbasis TPACK sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan meningkatkan minat belajar peserta didik. Selain itu juga dengan media-media yang ditampilkan tersebut termasuk pembelajaran berdiferensiasi sehingga materi akan mudah diserap oleh peserta didik dengan karakteristik yang berbeda-beda. 

 

Berkaitan dengan penilaian

 

Guru menggunakan lembar penilaian untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, rubrik penilaian, berikut soal-soal HOTS yang diberikan melalui googleform untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.

Refleksi Hasil dan Dampak

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menghasilkan pemahaman peserta didik yang jauh lebih baik. Peserta didik menemukan hal-hal baru, menarik dan lebih tertantang dalam pembelajaran

Peserta didik pun lebih termotivasi terhadap menganalisis unsur-unsur pembangun puisi kelas X SMAS Plus Tauhidul Afkar. Peserta didik jauh lebih bersemangat dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran untuk memecahkan suatu permasalahan. Untuk pengelompokkan, pada  awal pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan dasar agar dapat menemukan nilai-nilai tertinggi yang diraih, dan agar dapat menentukan pemimpin di tiap kelompok. Tiap kelompok menyajikan hasil pemecahan masalahnya dengan melakukan presentasi aktif. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, dengan model Problem Based Learning dipadukan dengan video pembacaan puisi pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar dan puisi “Ibunda” karya Faiz Siloinyanan menjadikan media pembelajaran tersebut lebih menarik, serta penerapan mind mapping pada hasil yang ditampilkan peserta didik menjadikan kegiatan pembelajaran lebih berwarna dan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif tercipta jika model dan strategi pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.





Link video Tauhid Afkar

https://youtube.com/watch?v=b5NiqHQJns8&si=_dbwfXl3Wke7kkM5