https://youtube.com/watch?v=b5NiqHQJns8&si=_dbwfXl3Wke7kkM5
Inovasi Pembelajaran
Emi Ulfa, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia
Senin, 13 November 2023
Senin, 16 Januari 2023
BEST PRACTICE LK 3.1 PPG DALJAB ANGKATAN TAHUN 2022
Menyusun Best Practice Materi Unsur-Unsur Pembangun Puisi Kelas X
oleh Emi Ulfa, S. Pd.
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Best
Practice
Pembelajaran
Analisis Unsur-Unsur Pembangun Puisi dengan Model Problem Based Learning
Kelas
X di SMAS Plus Tauhidul Afkar
Lokasi
SMAS Plus Tauhidul Afkar
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran materi menganalisis unsur pembangun puisi (struktur fisik dan struktur bathin puisi)
Penulis : Emi Ulfa, S.Pd.
Tanggal : 05 Januari 2023 (PPL Aksi 2)
Situasi:
A. Kondisi/Latar
Belakang Masalah
1. Peserta didik kelas X SMAS Plus Tauhidul Afkar belum
mampu menganalisis unsur pembangun puisi. Hal ini tampak pada kemampuan dasar
peserta didik dalam pemahaman menganalisis unsur pembangun puisi masih rendah.
2. Semangat peserta didik dalam pembelajaran puisi masih
rendah.
3. Metode dan model yang diberikan guru kurang tepat
B. Praktik
Ini Dianggap Perlu Dibagikan
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk
dibagikan karena :
1. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru untuk
dapat mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar peserta didik
merasa tidak bosan.
2. Sebagian besar guru lain mengalami permasalahan yang
sama dalam pemberian materi unsur-unsur
pembangun puisi.
3. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru lain
dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
4. Kegiatan praktik ini sudah melaksanakan pembelajaran
berbasis TPACK
C. Peran dan
Tanggung Jawab
Saya berperan sebagai guru sekaligus peneliti yang
mempunyai tanggung jawab dengan cara terus menggali ilmu-ilmu baru untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran.
Ilmu-ilmu baru yang penulis peroleh dari PPG
menjadikan pribadi lebih percaya diri
dalam mengajar dan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan
model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai
dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil
kajian literatur dan wawancara, saya berperan sebagai guru harus bisa mendesain
pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan menganalisis unsur-unsur
pembangun pada puisi karya Faiz Siloinyanan yang berjudul “Ibunda” berbentuk
digital dengan menggunakan model Problem
Based Learning yang diintegrasikan
dengan model mind mapping. Selain
berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan
referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi
yang sama, yaitu menganalisis unsur-unsur pembangun pada puisi.
Tantangan :
A. Tantangan
untuk Mencapai Tujuan
Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas,
tantangan yang saya hadapi diantaranya :
1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat,
masalah konsep, media dan persiapan lainnya..
2. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaan
aksi.
3. Peserta didik masih ada yang kurang aktif dalam
kegiatan diskusi karena didominasi oleh peserta didik yang lebih pandai dalam
menyelesaikan diskusi kelompok.
4. Peserta didik masih ada yang belum percaya diri untuk
mempresentasikan hasil pemecahan masalahnya di depan kelas.
5. Terdapat anggapan dari peserta didik dalam
menganalisis unsur-unsur pembangun puisi itu sulit sehingga membuat peserta didik
kurang bersemangat dalam menerima
pelajaran.
B. Yang
Terlibat dalam Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
1. Dosen dan Guru Pamong
Dosen pembimbing yaitu Ibu Novi Tabelessy, M.Pd. dan
guru pamong Ibu Rachel Kaihatu, M.Pd. yang sangat berperan penting dalam
pelaksanaan praktik pembelajaran yang saya lakukan, karena dengan bimbingan dan
arahan yang luar biasa sehingga semua dapat terlaksana dengan baik sesuai yang
diharapkan.
2. Kepala Sekolah
Kepala SMAS Plus Tauhidul Afkar Bapak Irfan Ilmi,
S.Pd.I, Lc. juga sangat berperan penting dalam pelaksanaan praktik pembelajaran
yang saya lakukan karena sudah memberikan izin dan mendukung sepenuhnya kepada
saya untuk mengikuti PPG dan pada saat saya PPL memberikan izin untuk
menggunakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan.
3. Guru/ Rekan Sejawat
Guru/ rekan sejawat sangat berperan penting dalam
proses kelancaran kegiatan praktik ini, dengan memberikan berbagai saran dan
dukungan.
4. Bagian Tata Usaha
Bagian tata usaha berperan penting dalam kegiatan
praktik saya mulai dari pengumpulan alat-alat media penunjang pembelajaran
sampai pada proses perekaman pembelajaran.
5. Peserta didik kelas X1
Peserta didik kels X1 sangat berperan penting dalam
pelaksanaan praktik pembelajaran ini. Karena, peserta didik terlibat langsung
dalam proses pembelajaran di kelas dan merupakan sasaran dalam mengatasi
permasalahan.
Aksi :
Untuk mengatasi tantangan di atas, saya melakukan
tindakan sebagai berikut :
1. Saya melakukan beberapa persiapan, diantaranya
menggunakan fasilitas sekolah untuk mencetak LKPD, meminjam projector untuk
menayangkan media salindia dan video yang dipersiapkan, serta memeberi arahan
kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan
aksi.
2. Pada kegiatan pendahuluan, pendidik memberikan gambar/video
motivasi menggunakan aplikasi canva dikolaborasikan dengan X-recorder yang didesain sendiri
dan apersepsi berupa pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk memancing
semangat dan rasa penasaran peserta didik dalam mempelajari puisi.
3. Saya melakukan
tes awal dengan menggunakan googleform
pemberian butir pertanyaan dasar untuk mengetahui pemahaman peserta didik.
4. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara berkelompok
agar lebih menghemat waktu dalam penuangan peta pikiran pada LKPD.
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam
mengatasi permasalahan ialah dengan melaksanakan aksi praktik baik ini
menggunakan model Problem Based Learning,
berikut :
Orientasi peserta didik pada masalah
1) Peserta didik mengamati tayangan video pembacaan puisi
“Ibunda” karya Faiz Siloinyanan. Video tersebut didesain oleh saya sendiri agar
peserta didik termotivasi juga dapat merancang
karya sendiri.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
2) Peserta didik bertanya jawab mengenai video yang ditayangkan.
3) Peserta didik memahami materi unsur pembangun puisi
pada tayangan salindia.
4) Peserta didik duduk berkelompok, dengan proses
pembentukan diferensiasi yang diperoleh dari hasil pretest di awal pembelajaran.
5) Peserta didik menerima LKPD
6) Setiap kelompok mendiskusikan materi-materi yang telah
ditugaskan.
7) Peserta didik dapat mencari ininformasi melalui gawai
atau sumber lainnya untuk memecahkan masalah.
Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
8) Peserta didik melakukan analisis dan berdiskusi
mengenai unsur-unsur pembangun pada puisi.
9) Peserta didik membagi tugas dalam kelompoknya untuk
merancang bentuk mind mapping yang
akan mereka tuangkan pada LKPD.
10) Peserta didik saling melakukan pembuktian mengenai
materi yang mereka dapatkan yang telah dituangkan dalam mind mapping didampingi oleh guru.
Mengomunikasikan
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
11) Peserta didik mempresentasikan hasil pemecahan masalah
pada puisi “Ibunda” dengan bentuk mind
mapping yang sudah didiskusikan secara berkelompok
.
12) Kelompok lainnya bertanya, menanggapi dan mengevaluasi hasil dari analisis unsur pembangun puisi yang telah berbentuk mind mapping tersebut.
Peserta
didik dan guru menyimpulkan dan memberi penguatan berupa evaluasi selama proses
pembelajaran.
Berkaitan
dengan bahan ajar dan media ajar
Guru menggunakan bahan ajar handout per pertemuan, tampilan powerpoint,
juga LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
untuk mengukur ketercapaian belajar peserta didik dengan arahan penyajian hasil karya
menggunakan bentuk mind mapping.
Selain itu, pendidik juga menggunakan video pembelajaran yang ditampilkan
melalui proyektor , dengan aplikasi microblog/
platform singkat secara konkrit berbasis TPACK sehingga peserta didik lebih
mudah memahami materi yang diajarkan dan meningkatkan minat belajar peserta
didik. Selain itu juga dengan media-media yang ditampilkan tersebut termasuk
pembelajaran berdiferensiasi sehingga materi akan mudah diserap oleh peserta
didik dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Berkaitan
dengan penilaian
Guru menggunakan lembar penilaian untuk menilai secara
keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam
instrumen lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah,
rubrik penilaian, berikut soal-soal HOTS yang diberikan melalui googleform untuk melengkapi penilaian di
akhir pembelajaran.
Refleksi Hasil dan Dampak
Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
menghasilkan pemahaman peserta didik yang jauh lebih baik. Peserta didik
menemukan hal-hal baru, menarik dan lebih tertantang dalam pembelajaran
Peserta didik pun lebih termotivasi terhadap menganalisis unsur-unsur pembangun puisi kelas X SMAS Plus Tauhidul Afkar. Peserta didik jauh lebih bersemangat dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran untuk memecahkan suatu permasalahan. Untuk pengelompokkan, pada awal pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan dasar agar dapat menemukan nilai-nilai tertinggi yang diraih, dan agar dapat menentukan pemimpin di tiap kelompok. Tiap kelompok menyajikan hasil pemecahan masalahnya dengan melakukan presentasi aktif. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut, respon dari lingkungan sekitar yaitu
teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif. Faktor yang
menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah
dengan pemahaman peserta didik dalam belajar dan hasil belajar. Oleh karena
itu, dengan model Problem Based Learning
dipadukan dengan video pembacaan puisi pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar dan
puisi “Ibunda” karya Faiz Siloinyanan menjadikan media pembelajaran tersebut
lebih menarik, serta penerapan mind
mapping pada hasil yang ditampilkan peserta didik menjadikan kegiatan
pembelajaran lebih berwarna dan akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif tercipta jika model dan
strategi pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
Link video Tauhid Afkar
https://youtube.com/watch?v=b5NiqHQJns8&si=_dbwfXl3Wke7kkM5
-
Menyusun Best Practice Materi Unsur-Unsur Pembangun Puisi Kelas X oleh Emi Ulfa, S. Pd. LK 3.1 Menyusun Best Practices Best Practi...
-
https://youtube.com/watch?v=b5NiqHQJns8&si=_dbwfXl3Wke7kkM5